Fiersa Besari Pascarehat, Jelajahi 33 Gunung hingga Ternak Lele

Senin, 13 Januari 2020 - 22:01 WIB
Fiersa Besari Pascarehat, Jelajahi 33 Gunung hingga Ternak Lele
Fiersa Besari Pascarehat, Jelajahi 33 Gunung hingga Ternak Lele
A A A
JAKARTA - Penyanyi Fiersa Besari baru saja memberikan salam perpisahan pada dunia musik lewat konser "Menuju Istirahat" yang digelar pada akhir pekan kemarin. Fiersa berharap konser terakhirnya itu bisa menjadi kenangan manis untuk para penggemar.

Selepas konser tersebut, pria yang akrab disapa Bung ini menyatakan jenuh dan stres lantaran padatnya aktivitas panggung sehingga ingin beristirahat sejenak dari dunia tarik suara. Ia mengaku, ingin menaklukkan 33 gunung yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, waktu vakumnya bakal dimanfaatkan untuk melakukan riset sekaligus mewujudkan rencananya.

"Ingin istirahat karena stres. Sebenarnya salah saya juga. Makanya, setahun ini saya punya program ingin mendaki 33 gunung di 33 provinsi. Kenapa nggak 34? Karena bingung di Jakarta gunungnya apa. Ini cuma kepenginnya saya, punya rencana besar menyambangi 33 provinsi, termasuk Kepulauan Riau," ujar Fiersa di Jakarta, belum lama ini.

Mendaki gunung adalah kegemaran pelantun "Pelukku untuk Pelikmu" sejak masih duduk di bangku sekolah. Menurut musisi kelahiran Bandung, 3 Maret 1984 itu, kegiatan tersebut selalu membuat hatinya tersentuh dan menghadirkan inspirasi untuk proses kreatif bermusik.

"Selama ini kan saya ke gunung sudah ada jalurnya. Memang belum tentu berhasil, tapi ingin coba. Itu bikin jiwa saya bergetar, entah hasilnya jadi musik atau buku. Tapi, sejauh ini ekspedisi itu terbatas di YouTube. Saya ingin kembali bersentuhan dengan alam yang selama ini diabaikan karena kesibukan manggung," kata Fiersa.

Namun, musisi yang telah menghasilkan enam novel yakni Garis Waktu (2016), Konspirasi Alam Semesta (2017), Catatan Juang (2017), Arah Langkah (2018), 11:11 (2018), dan Tapak Jejak (2019) ini menyadari bahwa waktu satu tahun tidak akan cukup untuk menyelesaikan 33 gunung. Setidaknya, selama vakum dia bisa memetakan gunung mana yang menjadi prioritas.

"33 gunung dalam tiga tahun, enggak mungkin cuma setahun. Saya harus mapping juga kan. Nah ini nggak bisa digabung sama musik. Setahun ini semacam proyek adaptasi dengan proyek tersebut sambil kalau ada waktu lengang saya bisa duakan dengan musik. Mungkin kegiatan santai sehari-hari main sama anak, ternak lele, dan aktivitas lain di luar hingar-bingar panggung musik," ucap pelantun lagu "Waktu yang Salah" itu.
(tsa)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6701 seconds (0.1#10.140)